FIRESOL® Thermatic Fire System adalah alat pemadam kebakaran otomatis yang digunakan untuk melindungi ruangan khusus seperti ruang server, ruang genset, trafo listrik, ruang kontrol, ruang arsip, dll. FIRESOL® Thermatic Fire System bekerja secara otomatis dan cepat dalam mendeteksi adanya api atau anomali suhu yang terlalu panas dengan cara menggabungkan sistem deteksi dini berupa head sprinkler yang bekerja pada temperatur 57°C, 68°C, 93°C dan sistem deteksi dini dari smoke detector, heat detector, flame detector, gas detector atau jenis detector lainnya kemudian diintegrasikan dengan perangkat fire alarm system dan tabung thermatic system yang sudah dimodifikasi secara khusus sehingga ruangan tersebut mendapatkan perlindungan dari bahaya kebakaran secara menyeluruh.
Pot bunga minimalis ini bisa berfungsi sebagai alat pemadam api yang dilempar kesumber api, sangat mudah digunakan dan bisa ditaro diatas meja, rak dan sudut ruangan Anda sebagai vas bunga yang indah. Sangat besar manfaatnya selain bisa mempercantik rumah Anda, pot bunga ini juga sekaligus bisa menjadi alat keselamatan untuk keluarga maupun orang-orang yang ada disuatu gedung jika terjadi bahaya kebakaran. Cocok untuk digunakan sebagai alat pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada tahap awal sehingga tidak menjalar dan menjadi kebakaran yang lebih besar. Throwing type fire extinguisher ini didesain khusus untuk memenuhi fungsi keindahan dan keselamatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, bahwa Sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya terhadap bahaya kebakaran.
Ketersediaan sarana proteksi kebakaran yang memadai sudah menjadi kewajiban bagi pemilik, pengguna, dan/atau badan pengelola bangunan gedung untuk untuk menjamin kemanan fasilitas bangunan gedung tersebut dari bahaya kebakaran. Keberhasilan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran sangat ditentukan oleh adanya sistem proteksi kebakaran yang bisa terjadi kapan saja. Terdapat dua jenis sistem pemadam kebakaran yang kita kenal yaitu sistem proteksi kebakaran pasif dan sistem proteksi kebakaran aktif.
Jika Anda sedang berencana untuk membeli alat pemadam api atau hendak memasang sistem pemadam kebakaran untuk kebutuhan dikantor, dipabrik, dirumah, digedung, dibangunan maupun fasilitas lainnya, maka sangat penting untuk memahami Klasifikasi Kelas Kebakaran terlebih dahulu sebelum membeli Alat Pemadam Api tersebut, karena berbeda jenis atau kelas kebakaran maka berbeda juga media pemadam api yang cocok untuk digunakan. Jangan sampai pada saat kejadian emergency bahaya kebakaran tidak tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai atau bahkan hanya tersedia alat pemadam api yang tidak sesuai dengan klasifikasi kelas kebakaran yang terjadi sehingga proses pemadaman api menjadi tidak efektif atau api malah membesar dan menimbulkan kebakaran yang lebih luas.
Api sudah menjadi kebutuhan dasar manusia dan keberlangsungan kehidupan dialam semesta. Tapi pernahkah Anda berpikir apa itu sebenarnya api dan bagaimana api bisa terjadi? Api bukanlah materi, tapi wujud dari reaksi kimia cepat yang terjadi antara suatu benda dengan oksigen. Reaksi kimia tersebut menghasilkan panas yang dapat kita rasakan dan cahaya yang dapat kita lihat. Api ternyata tidak tersusun dari unsur apapun yang lebih kecil, karena ternyata api itu bukanlah suatu bentuk materi melainkan wujud dari reaksi kimia cepat dengan oksigen. Penting untuk dipahami bahwa hanya reaksi kimia cepat dengan oksigen yang bisa menghasilkan api, sementara jika proses reaksi kimia berlangsung lambat dengan oksigen maka hanya akan menghasilkan korosi (karat) atau lainnya.
Pemasangan fire hydrant system harus dilakukan dengan teliti mengikuti kaidah-kaidah dan standar yang berlaku dan dilakukan oleh perusahaan yang memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dalam instalasi sistem pemadam kebakaran khususnya fire hydrant system. Mengingat penting nya fire hydrant system dalam suatu bangunan, ditambah dengan nilai investasi yang cukup besar untuk pengadaan dan pemasangan sistem pemadam kebakaran hidran ini, maka tahapan pelaksanaan mulai dari perencanaan, pengadaan dan pemasangan harus dilakukan dengan baik untuk menghindari kesalahan dalam perencanaan dan pemasangannya.
Berikut adalah tahapan dalam pemasangan fire hydrant system :
STARVVO® Thermatic Dual Active Mode adalah alat pemadam kebakaran otomatis yang sangat cocok untuk dipasang pada suatu ruang yang bekerja secara otomatis dan cepat dalam mendeteksi adanya api atau anomali suhu yang terlalu panas dengan cara menggabungkan sistem deteksi dini berupa head sprinkler yang bekerja pada temperatur 57°C, 68°C, 93°C dan sistem deteksi dini dari smoke detector, heat detector, flame detector, gas detector atau jenis detector lainnya kemudian diintegrasikan dengan perangkat fire alarm system dan tabung thermatic system yang sudah dimodifikasi secara khusus sehingga aset mendapatkan perlindungan dari bahaya kebakaran secara menyeluruh.
STARVVO® Thermatic Modular adalah alat pemadam kebakaran otomatis yang sangat cocok untuk dipasang pada suatu ruang yang bekerja secara otomatis dan cepat dalam mendeteksi adanya api atau anomali suhu yang terlalu panas pada temperatur 57°C, 68°C, 93°C didalam suatu ruangan sehingga dapat mencegah kejadian kebakaran dan penyebaran api yang lebih luas. Pemasangan sangat mudah dilakukan diatas plafon atau digantung diatas peralatan yang akan dilindungi, dilengkapi dengan alat pengukur tekanan (pressure gauge) yang mudah terlihat. STARVVO® Thermatic Modular dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, C dan E sesuai dengan media pemadam api yang diisi dalam tabung cylinder.
Transformator listrik (Trafo Listrik) menjadi salah satu perangkat listrik yang banyak digunakan pada perusahaan pembangkit listrik, gardu induk listrik, bangunan gedung, fasilitas industri dan lain-lain yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah maupun ke tegangan tinggi atau umumnya dikenal pula dengan istilah step up dan step down, penyaluran ini berlangsung dalam frekuensi yang sama.
Trafo memiliki gulungan primer dan gulungan sekunder. Kedua gulungan ini terpisah satu sama lain. Ketika gulungan primer teraliri oleh listrik AC, maka akan muncul medan magnet yang berubah-ubah. Karena di dekat gulungan primer terdapat gulungan sekunder, maka gulungan sekunder akan terinduksi oleh medan magnet tersebut, sehingga muncul arus listrik AC. Potensi bahaya kebakaran pada trafo listrik sangatlah besar mengingat peralatan tersebut terdiri dari rangkaian komponen-komponen tersebut sehingga berpotensi menimbulkan gangguan hubung singkat pada sisi sekunder sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya dan berpotensi menimbulkan percikan api (flash) hingga kejadian kebakaran yang lebih besar.
Panel elektrikal biasa ditemukan hampir disetiap bangunan baik di gedung pemerintahan, pabrik, rumah sakit, perumahan, mall, apartemen dan bangunan industri lainnya. Faktanya penyebab yang paling banyak terjadi terutama di Jakarta dan Jawa Barat adalah diakibatkan oleh peralatan listrik. Lalu bagaimana cara melindungi peralatan listrik khusus nya panel elektrikal yang menjadi sumber utama energi listrik pada suatu gedung. Sebelum kita melanjutkan tentang bagaimana cara memproteksi panel elektrikal dari bahaya kebakaran, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis panel elektrikal yang umumnya terdapat pada suatu bangunan. Terdapat berbagai macam jenis panel elektrikal yang umumnya terpasang digedung komersial antara lain :