Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kebakaran
Banyak kejadian kebakaran yang sering kita dengar yang menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda dikarenakan oleh sebab-sebab tertentu yang seharusnya dapat kita cegah dan kita tanggulangi jika kesadaran kita akan bahaya kebakaran sudah tinggi dengan cara menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang baik untuk menghindari bahaya kebakaran tersebut. Penyebab terjadinya kebakaran secara umum disebabkan karena 3 faktor yaitu faktor manusia, faktor teknis, dan faktor alam.
Penyebab Terjadinya Kebakaran Karena Faktor Manusia
Manusia yang kurang peduli terhadap bahaya kebakaran menjadi penyebab terjadinya kebakaran, dalam tempat kerja faktor manusia tersebut seperti:
- Faktor Pekerja. Sering kali faktor pekerja yang kurang disiplin selama beraktifitas atau bekerja yang lalai akan bahaya berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran dengan tidak mengikuti prosedur saat melakukan pekerjaan yang berisiko, menempatkan barang-barang yang mudah terbakar secara sembarangan, dan lain sebagainya.
- Faktor Pengelola. Pengelola yang tidak memperhatikan aspek keselamatan kerja dan kurangnya pengawasan dari pengelola terhadap aktivitas pekerja, serta penerapan prosedur kerja yang tidak baik juga menjadi faktor lain yang bisa menambah potensi terjadinya kebakaran
Penyebab Terjadinya Kebakaran Karena Faktor Teknis
Kebakaran yang terjadi karena adanya faktor teknis disebabkan oleh kondisi tidak aman dan membahayakan, seperti terjadinya kenaikan suhu ditempat yang berpotensi terjadinya kebakaran, proses pengangkutan dan penyimpanan bahan-bahan kimia berbahaya yang tidak memperhatikan petunjuk, terjadinya arus pendek pada listrik.
Penyebab Terjadinya Kebakaran Karena Faktor Alam
Penyebab lain timbulnya kebakaran yang tidak dapat kita hindari adalah dari faktor alam disebabkan adanya bencana alam seperti petir, gunung meletus, gempa bumi dan sebagainya. Hal ini saya bisa kita cegah agar tidak terjadi kebakaran yang lebih luas dengan langkah-langkah antisipasi termasuk menyiapkan sara dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Cara Mencegah Terjadinya Kebakaran
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahn 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran. Kunci utama dalam mencegah terjadinya kebakaran adalah kesadaran masyarakat atau penghuni gedung maupun bangunan akan potensi bahaya kebakaran. Untuk itu, segala aspek yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran harus diketahui dan diperbaiki agar tidak terjadi kebakaran. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran dirumah, dikantor, dipabrik maupun lingkungan sekitar kita:
- Melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala. Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini penting dilakukan karena faktanya penyebab utama terjadinya kebakaran adalah akibat kebakaran yang berkaitan dengan listrik.
- Periksa peralatan elektronik agar tidak digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama untuk menghindari terjadinya kerusakan pada peralatan elektronik dan menghindari penggunaan stop kontak listrik secara bersamaan dalam satu titik yang bisa menyebabkan hubungan pendek arus listrik.
- Selalu waspada terhadap sumber api. Jangan meninggalkan sumber panas atau sumber api seperti kompor, lampu minyak tanah, lilin, setrika, dll dalam keadaan menyala tanpa penagawasan.
- Aturlah gudang penyimpanan sedemikian rupa sehingga menjadi rapi dan bersih, lakukan pemisahan untuk penyimpanan bahan atau material yang mudah terbakar pada tempat yang jauh dari sumber api.
- Jauhkan sumber api seperti lilin, korek api, kembang api, petasan, mercon dan lain-lain dari jangkauan anak-anak.
- Hindari kegiatan membakar sesuatu pada saat matahari terik, jika memang harus melakukan hal tersebut, pastikan menggunakan wadah yang aman dan memastikan area disekitarnya aman dan jauh dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
- Biasakan untuk mengecek dan mematikan lampu, listrik, kompor, gas dan lain-lain jika sedang bepergian keluar rumah.
- Jangan merokok, bermain HP dan pastikan untuk mematikan mesin saat mengisi BBM kendaraan
- Jangan membuang putung rokok sembarangan, seringkali kejadian kebakaran terjadi karena putung rokok yang dibuang sembarangan dan mengenai bahan atau material yang mudah terbakar sehingga menimbulkan kebakaran.
- Selalu siapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dirumah maupun dikantor dan lokasi kerja. Alat pemadam api ringan sangat berguna untuk memadamkan api sejak awal pada saat api masih kecil sehingga tidak menyebar ketempat lain dan menjadi kebakaran yang besar.
- Siapkan fire blanket didekat dapur atau area yang menimbulkan api. Fire blanket atau selimut api juga bisa menjadi alat pemadam api yang ampuh untuk memadamkan api pada awal-awal kejadian terutama untuk jenis kebakaran yang terjadi didapur rumah tinggal.
- Memasang alarm peringatan dini kebakaran seperti smoke detector, heat detector, gas detector atau flame detector. Dengan adanya alarm peringatan dini tersebut, maka akan bisa diketahui sejak dini jika ada potensi bahaya kebakaran yang akan terjadi disekitar kita.
- Memasang sistem proteksi kebakaran yang memadai sesuai dengan kaidah, standar dan aturan yang berlaku seperti fire alarm system, fire hydrant system, fire suppression system, fire kitchen system, terutama untuk bangunan gedung, pabrik, dan fasilitas khusus lainnya sehingga dapat bekerja sebagai sistem peringatan dini sekaligus alat pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Cara Menanggulangi Kejadian Kebakaran
Penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan kebakaran. Jika upaya-upaya pencegahan kebakaran sudah maksimal dilakukan namun masih terjadi kebakaran dirumah maupun dilingkungan kita, maka upaya penanggulangan kebakaran harus dilakukan semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih luas yang dapat membahayakan keselamatan jiwa maupun kerugian harta benda yang lebih besar.
Dalam upaya penanggulangan kebakaran dikenal beberapa teknik pemadaman kebakaran antara lain:
- Pendinginan (cooling) yaitu teknik pemadaman kebakaran dengan cara mengurangi suhu atau temperatur. Suatu kebakaran dapat dipadamkan dengan menghilangkan panas serta mendinginkan permukaan dan bahan yang terbakar dengan bahan semprotan air sampai menmencapai suhu dibawah titik nyalanya. Atau dengan kata lain mengurangi/ menurunkan panas sampai benda yang terbakar mencapai suhu dibawah titik nyalanya (flash point). Pendinginan permukaan yang terbakar tersebut akan menghentikan proses terbentuknya uap.
- Penyelimutan (smoothering) yaitu teknik pemadaman kebakaran dengan cara menutup permukaan sumber api agar tidak bereaksi dengan oksigen maupun unsur lainnya. Kebakaran dapat juga dipadamkan dengan menghilangkan unsur oksigen atau udara. Menyelimuti bagian yang terbakar dengan karbondioksida atau busa akan menghentikan suplai udara. Biasa juga dikenal dengan sistem pemadaman isolasi/lokalisasi yaitu memutuskan hubungan udara luar dengan benda yang terbakar, agar perbandingan udara dengan bahan bakar tersebut berkurang.
- Pemisahan bahan terbakar (starvation) yaitu teknik pemadaman kebakaran dengan cara memisahkan atau memindahkan bahan-bahan yang mudah terbakar ke area lain agar tidak terjadi kebakaran yang lebih besar. Suatu bahan yang terbakar dapat dipisahkan dengan jalan menutup aliran yang menuju ke tempat kebakaran atau menghentikan supplai bahan bakar yang dapat terbakar. Yaitu mengurangi atau mengambil jumlah bahan-bahan yang terbakar menutupi aliran bahan yang terbakar.
- Pemutusan rantai reaksi perambatan api yaitu teknik pemadaman kebakaran dengan cara memutus reaksi kimi perambatan api secara fisik, kimia dan kombinasi antara fisik dan kimia. Pemutusan rantai reaksi pembakaran dapat juga dilakukan secara fisik, kimia atau kombinasi fisik-kimia. Secara fisik nyala api dapat dipadamkan dengan peledakan bahan peledak ditengah-tengah kebakaran. Secara kimia pemadaman nyala api dapat dilakukan dengan pemakaian bahan-bahan yang dapat menyerap hidroksit (OH) dari rangkaian reaksi pembakaran. Bahan-bahan tersebut dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Penekanan Oksigen (dilusi) yaitu teknik pemadaman kebakaran dengan cara menekan kadar oksigen pada area yang terbakar karbondioksida (CO2) maupun bahan pemadam kebakaran lainnya