Kebakaran adalah reaksi kimia antara oksigen dan material yang mudah terbakar yang menghasilkan perubahan panas, cahaya dan asap yang cepat. Kebakaran seperti halnya reaksi kimia yang lain, kecepatan dan intensitasnya dipengaruhi beberapa factor seperti, temperatur, konsentrasi reaktan dan adanya katalis (suatu zat yang mempercepat atau kadang memperlambat kecepatan reaksi kimia).
Secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa kebakaran terjadi karena adanya 3 komponen yang disebut segitiga kebakaran., yaitu oksigen, material yang dapat terbakar dan temperatur. Kebakaran dapat ditekan dengan cara memutus salah satu komponen tersebut di atas.
Proses kebakaran akan menyebabkan terjadinya perubahan wujud dari padat menjadi partikel dan gas yang tertinggal di area lokasi api seperti abu atau hamburan materi yang mudah menguap di sekitar kebakaran. Materi yang mudah menguap dalam bentuk gas dan bercampur dengan udara ini kita kenal sebagai asap (smoke).
Untuk mengetahui adanya kebakaran di suatu tempat, secara fisik dapat diketahui apabila terjadi asap. Maka dalam suatu Fire Suppression System diperlukan suatu perangkat untuk mendeteksi asap dan unsur penekan kebakaran yaitu FM-200.
HFC227EA,HEPTAFLOUROPROPANE,tidak berwarna, tidak berbau dan tidak kondusif secara kelistrikan. Senyawa ini menekan kebakaran dengan cara kombinasi reaksi kimia dan fisika tanpa mengaruhi jumlah oksigen dalam ruangan yang diproteksi.
Secara fisika: molekul senyawa ini memiliki kapasitas menyerap panas yang tinggi,
Secara kimia: dalam reaksi kebakaran senyawa ini akan menurunkan komponen temperatur