Fire Hydrant System adalah sistem pemadam kebakaran yang umum digunakan pada bangunan gedung, sistem hidran halaman dan sistem hidrant kota yang terdiri dari berbagai macam peralatan yang dintegrasikan sedemikian rupa hingga bisa berfungsi sebagai media pemadam kebakaran yang sesuai dengan standar. Temukan berbagai macam artikel yang berkaitan dengan Fire Hydrant System di sini.
Foam AFFF (Aqueous Film-Forming Foam) merupakan salah satu jenis bahan pemadam api yang sering digunakan dalam industri keselamatan dan proteksi kebakaran, terutama untuk kebakaran yang melibatkan cairan yang mudah terbakar. Foam AFFF memiliki kemampuan untuk membentuk lapisan film yang menghalangi oksigen, sehingga membantu dalam pemadaman api dengan efisiensi yang tinggi. Salah satu kriteria penting dalam kualitas Foam AFFF adalah sertifikasinya, yang memastikan bahwa foam tersebut memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Peridnustrian Republik indonesia Nomor 17 Tahun 2024 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Untuk Alat Pemadam Api Portabel Secara Wajib dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 180-1:2022 tentang Alat Pemadam Api Portabel (APAP) Bagian 1: Syarat Mutu, bahwa media pengisi Alat Pemadam Api Portabel (APAP) yang berbahan dasar Air (Water Based) baik berupa air murni maupun dengan additive, termasuk didalamnya alat pemadam api berbahan busa (foam) yaitu Aqueous Film Forming Foam (AFFF) dan Film Forming Fluoroprotein (FFFP).
Media busa (foam) dalam satu tabung harus berisi satu jenis busa (foam) yaitu: Aqueous Film Forming Foam (AFFF) atau Film Forming Fluoroprotein (FFFP). Busa (foam) tersebut harus memenuhi persyaratan pada ISO 7203 atau EN 1568 atau UL 162.
Perbedaan Foam AFFF dan Foam AR-AFFF: Jenis, Karakteristik, dan Aplikasi
Pada dunia pemadam kebakaran, terutama kebakaran yang melibatkan bahan kimia atau cairan yang mudah terbakar, foam (busa) digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk menanggulangi api atau kebakaran kelas B yang ditimbulkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti bensin, solar, minyak, oli, thinner, spirtus, lemak, gas LPG, gas LNG, alkohol, dan bahan kimia cair lainnya. Salah satu jenis busa yang paling umum digunakan adalah AFFF (Aqueous Film-Forming Foam) dan AR-AFFF (Alcohol-Resistant Aqueous Film-Forming Foam). Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memadamkan api, ada perbedaan signifikan dalam komposisi, mekanisme kerja, serta jenis kebakaran yang dapat diatasi oleh masing-masing foam. Artikel ini akan membahas perbedaan antara AFFF dan AR-AFFF, termasuk karakteristik, aplikasi, dan cara kerjanya.
Foam Concentrate AFFF (Aqueous Film Forming Foam) 3% dan AFFF 6% adalah jenis bahan pemadam kebakaran yang digunakan untuk meredakan kebakaran dengan membentuk lapisan film yang mencegah penyebaran oksigen dan suhu tinggi, sehingga menghentikan reaksi kimia yang mendukung kebakaran. Ini adalah produk yang umum digunakan dalam pemadam kebakaran industri, fasilitas perminyakan dan gas, kapal laut, dan aplikasi lain di mana penanganan kebakaran cairan berbahaya diperlukan.
AFFF 3% dan AFFF 6% merujuk pada konsentrasi bahan aktif dalam larutan. Perbedaan utama antara keduanya adalah tingkat konsentrasi bahan aktif dalam larutan.
Inspeksi, uji coba dan Pemeliharaan Fire Hydrant System harus dijadwalkan secara berkala sesuai dengan ketentuan untuk memastikan kinerja peralatan penanggulangan kebakaran dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan saja jika terjadi kondisi darurat atau bahaya kebakaran. Pemeriksaan, pengujian dan perawatan fire hydrant system meliputi seluruh peralatan yang terpasang seperti pompa kebakaran yang terdiri dari pompa jockey, pompa elektrikal dan pompa diesel, sistem pipa tegak, selang kebakaran, katup-katup (valve), hydrant pillar, peralatan mekanikal dan elektrikal termasuk sistem kontrol, alat pengukur tekanan dan proteksi pipa dari gangguan karat atau korosif.
Valve Hydrant adalah alat yang berfungsi untuk mengatur mengarahkan atau mengontrol debit atau volume air dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve (katup) biasa juga disebut keran dalam kehidupan sehari-hari seperti keran air atau keran gas, namun valve hydrant lebih spesifik karna mengatur aliran air yang bertekanan hingga 10 bar bahkan lebih besar. Valve hydrant dapat dioperasikan secara manual menggunakan pegangan, tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual, valve hydrant juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu maupun menggunakan motor listrik. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.
Fire Jet Nozzle adalah perangkat fire hydrant yang digunakan untuk mengatur dan mengarahkan pancaran air dari fire hose dan menjadi pegangan petugas pemadam. Fire Jet Nozzle disambungkan dengan selang pemadam kebakaran menggunakan konektor selang pemadam kebakaran seperti machino coupling, fire hose VDH coupling, fire hose storz coupling, fire hose Coupling Instantaneous (John Morris) dll. Fire Jet Nozzle biasanya juga disebut sebagai kepala selang pemadam yang menjadi pegangan petugas pemadam kebakaran agar mudah untuk mengarahkan pancaran air dari fire hose ke titik sumber api yang akan dipadamkan atau didinginkan. Fire Jet Nozzle dirancang khusus dengan material yang kuat sehingga mampu menahan aliran air dengan debit air yang bertekanan tinggi.
Box Hydrant adalah kotak untuk menyimpan perlengkapan hydrant yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Hydrant Pillar atau Hydrant Landing Valve. Perlengkapan hydrant yang biasanya ditempatkan didalam box hydrant antara lain fire hose, hose nozzle, hose reel, spray nozzle, hydrant landing valve dan kunci hydrant pillar. Hydrant box outdoor ditempatkan didekat hydrant pillar agar mudah dijangkau pada saat ada kejadian kebakaran. Hydrant box indoor ditempatkan didalam gedung pada lokasi yang juga mudah dijangkau dan mengcover area bagian dalam gedung. Box hydrant harus kuat untuk menyimpan pelengkapan atau peralatan hydrant tersebut diatas. Box hydrant terbuat dari material plat besi dengan ketebalan minimal 1.2 mm dengan finishing cat berwarna merah.
Fire Hose adalah selang pemadam kebakaran yang khusus digunakan oleh petugas pemadam kebakaran sebagai media penyalur dan pendistribusian air dari outlet sumber air ke titik lokasi kebakaran, seperti dari: Hydrant Pillar, Hydrant Valve dan/atau sumber air lainnya, sebagai upaya untuk melakukan pemadaman kebakaran ataupun pendinginan. Fire Hose terbuat dari material berserat padat yang sengaja dirancang secara khusus agar mampu menahan aliran debit air yang bertekanan tinggi.
Penggunaan Fire Hose membutuhkan Coupling atau Connector di kedua ujungnya sebagai media penghubung antara Fire Hose dengan Nozzle dan antara Fire Hose dengan perangkat output Hydrant lainnya, seperti Hydrant Pillar, Hydrant Valve, Pompa mobil pemadam kebakaran dan/atau perangkat output lainnya. Supaya bisa klop, maka tipe Coupling Fire Hose haruslah sejenis dengan tipe Coupling yang digunakan oleh perangkat output.
Fire Hose adalah selang pemadam kebakaran yang khusus digunakan oleh petugas pemadam kebakaran sebagai media penyalur dan pendistribusian air dari outlet sumber air ke titik lokasi kebakaran, seperti dari: Hydrant Pillar, Hydrant Valve dan/atau sumber air lainnya, sebagai upaya untuk melakukan pemadaman kebakaran ataupun pendinginan. Kami menjual selang pemadam kebakaran berkwalitas tinggi dengan harga yang bersaing untuk kebutuhan fire hydrant system di gedung perkantoran, gedung pemerintahan, pabrik, apartemen, hotel dan bangunan lainnya.
Kami sebagai distributor fire hose canvas, fire hose polyester, fire hose EPDM dan fire hose rubber juga menyediakan fire hose dengan beberap merk antara lain fire hose merk STARVVO, Zeki, Ozeki, Appron, Hooseki, dll