Apabila tekanan turun secara perlahan lahan sampai ke titik 6 bar maka pompa JOCKEY akan bekerja secara otomatis dan sebaliknya apabila tekanan dari titik 6 bar naik perlahan sampai titik 8 bar akan berhenti secara auto.
Gambar pompa jockey
Model vertical line
- Electric Pump (Main Pump)
Berfungsi sebagai pompa utama (pemacu tekanan) yang mana unit ini akan bekerja apabila tekanan sudah sampai titik rendah 4 - 5 Bar (dalam setingan). Pompa akan bekerja secara otomatis dan berhenti (OFF) secara manual.
Electric pump sebaiknya bekerja pada saat valve Hydrant di buka (dalam test running)
Contoh : Elektric pump bekerja pada tekanan rendah 4 bar
Apabila tekanan turun perlahan lahan dari 6 bar sampai ke titik 4 bar maka pompa akan bekerja secara otomatis dan diberhentikan / stop secara manual
Gambar unit Electric Pump (Main Pump)
- Diesel Pump
Berfungsi sebagai pompa utama /pemacu tekanan yang bekerja apabila tekanan sudah sampai pada titik terendah (dalam setingan). Pompa Diesel akan bekerja secara otomatis dan di OFF /STOP secara manual.
Diesel pump sebaiknya bekerja pada saat valve hydrant pilar dalam posisi dibuka jika melakukan test secara manual.
Diesel pump menjadi sangat penting peranannya dalam pemadaman api. Unit ini akan bekerja secara otomatis ketika power PLN OFF, dengan asumsi Bahwa ketika terjadi kebakaran dalam eskalasi menengah ke atas sumber aliran listrik akan terputus (diputus).
Contoh : Diesel Pump bekerja pada tekanan rendah (2 bar) menurut Setingan Apabila tekanan turun perlahan lahan sampai 2 kg /cm2 (2 bar ) Pompa diesel akan bekerja secara otomatis dan diberhentikan secara manual.
Gambar Diesel Pump
Unit ini bekerja menggunakan accu 12 volt DC yang dilengkapi dengan automatic charger yang mana kalau sudah full akan memutus pengecasan secara auto
- Pressure Tank
Berfungsi sebagai penyimpanan dan pengembangan tekanan yang terdapat pada instalasi pipa sehingga kestabilan tekanan dapat teratasi dan system dapat berjalan dengan sempurna
Gambar pressure Tank
- Relief Valve
Terpasang pada pressure tank yang berfungsi untuk mengontrol tekanan udara pada tanki. Apabila tekanan udara berlebihan alat ini akan membuka secara otomatis sehingga udara dibuang ke luar dari tanki Untuk hydrant system dengan kapasitas 500 gpm maximum tekanan udara pada tanki adalah 12 bar, apabila melebihi alat ini akan bekerja.
Gambar Relief valve
- Strainer / Filter (Saringan)
Berfungsi untuk menyaring partikel yang akan masuk ke dalam impeller pompa, perawatan dapat dilakukan dengan membuka baut membersihkan dan memasang kembali Strainer tersebut.
Gambar strainer
- Flexible Joint
Berfungsi sebagai peredam getaran yang bisa merusak instalasi pipa ataupun motor / engine unit pompa.
Gambar Flexible Joint
Gambar Flexible Joint Terpasang
- Check Valve (Non Return Valve)
Berfungsi untuk menahan tekanan balik (Back Pressure) yang dihasilkan oleh sumber tekanan / pompa sehingga Impeller / kipas terjaga dari kerusakan akibat tekanan balik dan tekanan pada instalasi menjadi normal (Stand By Pressure)
Gambar check valve
- Gate Valve
Berfungsi membuka / menutup air yang ada dalam system instalasi sehingga air dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Gate valve juga berfungsi pada waktu service perbaikan.
Gambar gate valve
- Safety Valve
Berfungsi sebagai katup pengaman apabila terjadi tekanan air berlebih dari setingan yang telah ditentukan Katup ini akan membuka secara automatis dan langsung mem-bypass air menuju bak penampung. Dengan demikian tekanan pada System menjadi lebih safety.
Gambar Safety Valve
- Hydrant Pilar dan Fire Monitor
Material ini merupakan material yang paling baik menahan terbentuknya korosi. Korosi dapat terjadi jika adanya larutan yang bersifat elektrolit dan oksigen Karena hydrant pillar diletakkan di luar ruangan maka potensi untuk terjadinya korosi tinggi.
Namun tak sedikit hydrant pillar yang terbuat dari besi, fungsinya tetap sama namun penggunaan besi sebagai bahan material lebih murah dibandingkan dengan stainless steel.
Di Indonesia sendiri hydrant pillar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu hydrant pillar one way dan hydrant pillar two way, atau biasa disebut dengan cabang satu dan cabang dua.
Perbedaannya pada system hydrant terletak pada jumlah sumber yang dapat dialirkan saat digunakan harga hydrant pillar two way biasanya lebih mahal karena menggunakan 2 sambungan untuk pengeluaran air. Sementara one way menggunakan hanya satu output pengeluaran air sehingga harga hydrant pillar ini jauh lebih murah.
Pemasangan hydrant pillar dan dudukannya harus kuat/ kokoh karena saat terjadi kebakaran aliran air yang ada di dalam jaringan sangat kuat.
Secara prinsip kerja Hydrant pillar dan Fire Monitor adalah sama. Kalau Hydrant pilar menggunakan selang sedangkan Fire Monitor tidak kita hanya membidik dari satu titik dengan sudut yang dapat di atur dengan cara berputar ke kiri / kanan dan ke atas / ke bawah.
Gambar Hydrant Pilar dan Fire monitor
- Hydrant Box
Untuk menyimpan perlengkapan Hydrant pilar yang berisi :
- Selang
- Nozzle
- Kunci pembuka valve hydrant pilar
Gambar hydrant box
- Siamesse Connection
Dalam sistem Fire Fighting, terdapat berbagai macam komponen pendukung demi memperlancar upaya pemadaman bahaya kebakaran. Salah satu komponen tersebut yang memiliki peran yang begitu penting dalam upaya Fire Fighting adalah Siamesse Connection. Siamesse Connection adalah sejenis komponen splitter yang bentuknya mirip seperti fitting pipa. Komponen Fire Fighting Siamese Connection ini biasa dipasang di atas tanah pada halaman luar. Biasanya, perangkat Siamesse akan dipasang di dekat pagar atau gerbang dan di tempat-tempat outdoor yang mudah dijangkau dan ditemukan oleh petugas Fire Brigade.
Siamesse Connection sendiri memiliki fungsi sebagai komponen penghubung untuk menghubungkan selang dari mobil departmen kebakaran atau Fire Brigade dengan tujuan menyuntikkan pasokan air dari dalam mobil kebakaran yang berada di luar gedung untuk kemudian dipompa menuju ke seluruh jaringan pipa Fire Fighting yang ada di dalam gedung.
Biasanya, ketika bencana kebakaran yang terjadi terlalu besar, pasokan air dari kolam atau bak penampung di dalam gedung akan habis. Selain itu, saat bencana kebakaran terjadi, pasokan air dari sistem Fire Hydrant maupun sistem Sprinkler di dalam gedung hanya akan terpompa oleh diesel pump karena electric pump tidak mungkin bisa menyala akibat aliran listrik yang pasti selalu dipadamkan. Ketika pasokan air di dalam gedung habis atau fungsi pompa pemadam internal tidak dapat bekerja secara maksimal, maka perangkat Siamese lah yang kemudian mengambil peran sebagai penyalur pasokan air dari mobil pemadam menuju ke lantai gedung yang memerlukan pasokan air.
Siamesse Connection ini sendiri terdiri dari komponen-komponen dengan peran atau fungsi yang tentunya juga berbeda antara satu dan lainnya. Satu unit sistem Siamesse Connection mempunyai bagian kepala Siamesse yang terdiri dari dua lubang karet yang berfungsi sebagai konektor dengan ukuran diameter yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Pada komponen bagian konektor inilah Fire Hose atau selang pemadam milik petugas Fire Brigade dapat disambungkan dari mobil pemadam. Semakin kecil diameter konektor, maka tekanan air yang mampu dihasilkan justru akan semakin besar.
Komponen Siamese Connection selanjutnya adalah pipa tegak yang berada di antara kedua konektor karet. Ketika petugas departmen kebakaran mengaktifkan pompa dan mendistribusikan persediaan air, maka suplai air tersebut akan terlebih dahulu melewati pipa tegak ini dan akan mengalir menuju komponen Siamese Connection yang selanjutnya, yaitu Check Valve.
Agar fungsi yang diberikan oleh sistem Siamese dapat berjalan lancar dan maksimal saat diaplikasikan, perlu diadakan inspeksi visual dan maintenance secara berkala baik pada komponen Siamese maupun pada pompa-pompa Fire Hydrant di dalam gedung karena pompa-pompa internal Fire Hydrant juga memengaruhi aliran pasokan air yang dibantu Siamese Connection dari mobil pemadam.
Gambar Siamesse Connection
- Pressure Switch
Alat ini berfungsi sebagai sensor tekanan dan dapat di setting sesuai dengan kebutuhan
Gambar Pressure Switch
- Pressure Gauge
Alat berfungsi untuk mengetahui tekanan udara / air secara analog (jarum)
Gambar Pressure Gauge
- Panel Jockey Pump
Berfungsi sebagai pengendali motor pompa jockey secara manual / auto dilengkapi :
- Pilot lamp power
- Pilot lamp Run
- Pilot lamp Trip
- Selector manual ---- off ----- auto
- Tombol STOP
Gambar panel untuk motor Jockey Pump
- Panel Electric Pump / Main Pump (Star / Delta)
Pengatur atau pengendali MOTOR POMPA ELECTRIC Dilengkapi :
- Pilot lamp power
- Pilot lamp Run
- Pilot lamp Trip
- Selector switch manual ----- off ------ auto
- Ampere meter untuk mengetahui beban secara RST
- Volt meter
- Tombol stop
- Tombol Start : awal start motor pompa system koneksi adalah sambungan bintang, delay 5 – 10 detik langsung pindah ke sambungan delta.
Gambar Panel Electric Pump
- Panel Diesel Engine Pump
Berfungsi sebagai pengatur / pengoperasian pompa diesel dilengkapi :
- Pilot lamp Power : untuk mengetahui ada/tidaknya daya listrik
- Pilot lamp Run : hidup apabila diesel engine ON
- Pilot lamp Trip : hidup apabila diesel engine ada masalah / trouble
- Engine Fail : akan hidup ketika engine diesel tidak mau jalan secara automatis
- Selector switch : manual ---- off ----- auto
- Volt meter : Indicator tegangan DC 12 volt
- Amper meter : Indicator amper accu
- Tombol hijau : start engine
- Tombol merah kecil : stop engine
- Tombol merah besar:mematikan secara darurat / Emergency
Gambar Panel Diesel Pump
Catatan :
- Yang harus sering dikontrol oli / air accu / air radiator.
- Running unit pompa sebaiknya dilakukan minimal 2 x seminggu
- Untuk menjaga lubricasi dan senantiasa siap setiap saat dalam Kondisi emergency ketika dibutuhkan.