• 0813-1769-8478
  • 0889-2129-515
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Tuesday, 03 September 2019 00:27

Tips Memilih Alat Pemadam Api untuk Dapur

Written by
Rate this item
(1 Vote)

Pemadam Api didapurMedia pemadam api pada alat pemadam kebakaran untuk dapur itu bisa bervariasi. Dimana umumnya adalah sering menggunakan bahan pemadam api jenis gas cair atau liquid gas. Sementara untuk kategorinya, kebakaran yang terjadi di dapur masuk dalam jenis kebakaran kelas K ini bisa pula dimasukkan pada sub kebakaran di kelas B, yang bisa saja terjadi karena adanya cairan yang mudah terbakar.

Namun, dengan melakukan semua praktik yang ada, ternyata alat dari kelas B tidak mampu mengatasi masalah kebakaran ini dengan tuntas. Maka dari itulah, diperlukan sebuah alat untuk memadamkan api di dapur yang lebih bagus.

Berikut ini adalah beberapa bahan cair yang berasal dari kelas K yang bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran, antara lain:

  • Minyak babi
  • Minyak nabati atau minyak sayur
  • Minyak safflower
  • Minyak jagung
  • Minyak kanola
  • Minyak zaitun
  • Lemak bacon
  • Mentega
  • Margarine

Alat Pemadam Api untuk Dapur, Apa saja Cirinya

Berikut ini adalah ciri khas penggunaan dari Alat Pemadam Api untuk Dapur yang bisa membedakan dengan alat pemadam kebakaran yang lainnya, antara lain:

  1. Alat pemadam ini mempunyai kap/ penutup yang berguna untuk mencegah terjadinya penjalaran oleh api dengan cara menutup jalannya oksigen dan memadamkan api saat terjadi kebakaran yang masih kecil, misalnya saja masih sebesar penggorengan.
  2. Alat pemadam api untuk dapur kerap sekali mengandung bahan kimia yang basah, dimana bahan ini akan bekerja menggunakan system saponifikasi yang akan mengganggu adanya reaksi terhadap bahan cair kepada api. Dan setelah itu, bahan ini akan mengubahnya menjadi seperti minyak atau lemak seperti sabun. Selanjutnya, substansi itu akan bekerja dengan cara menyerap adanya suhu panas yang asalnya dari api. Setelah itu, bahan ini akan melenyapkan semua elemen yang bisa memicu terjadinya kebakaran.

Nah, dari sinilah, penting sekali untuk memahami beberapa hal terkait dengan penggunaan alat pemadam api yang benar dalam area dapur. Dengan begitu, Anda bisa lebih aman saat mengenakannya di area dapur tersebut, tanpa mengakibatkan terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan, misalnya saja seperti terjadinya kebakaran yang lebih besar lagi, sebagai akibat dari kesalahan penggunaan alat untuk memadamkan kebakaran tersebut. Karena itulah, sebaiknya pahami hal di atas sebaik – baiknya.

Dalam memilih alat pemadam api ringan atau APAR, para pembaca tidak boleh sembarangan. Pemilihan APAR harus disesuaikan dengan kelas kebakaran yang akan ditangani. Seperti misalnya alat pemadam api untuk dapur, para pembaca tidak boleh menempatkan APAR sembarangan di dapur.

Sebelum membeli APAR dan meletakkan di area tertentu, para pembaca harus mempelajari penyebab kebakaran yang berpotensi membakar area tersebut. Misalnya di dapur, banyak sekali benda cair yang cepat naik suhunya dan menimbulkan sumber api.

Penyebab api yang ada di dapur berasal dari bahan cair yang mudah terbakar yang terklasifikasi dalam kelas kebakaran K sub-bab kelas kebakaran B.

 

Media yang Digunakan Alat Pemadam Api untuk Dapur

Seperti halnya kelas kebakaran B, sumber api dari kelas kebakaran K ini adalah benda cair yang mudah terbakar. Media yang sering digunakan untuk menanggulangi kebakaran kelas ini adalah media cair. Namun, setelah dilakukan beberapa kali praktik, ternyata media yang biasa digunakan untuk kelas kebakaran B tidak bisa maksimal menangani kelas kebakaran K.

Maka dari itu, diperlukan alat yang dapat memadamkan api dari kelas kebakaran K yang bisa memadamkan api secara tuntas. Sehingga dapur bisa mendapat proteksi dari kebakaran secara maksimal.

 
Ciri-ciri Alat Pemadam Api untuk Dapur


Meskipun tergolong dalam kelas kebakaran jenis B, namun kelas kebakaran K, yang sering terjadi di dapur mempunyai ciri khas tersendiri. Hal ini juga mempengaruhi model APAR apa yang harus digunakan untuk menanggulangi kebakaran yang sering terjadi di dapur, berikut ini ciri spesifiknya:

    • APAR untuk dapur memiliki katup penutup yang berguna untuk menutup kontak antara sumber api dan oksigen. Katup penutup ini bisa memadamkan api yang masih kecil, seperti api yang masih sebesar penggorengan.
    • APAR yang digunakan untuk kelas kebakaran biasanya menggunakan media kimia cair. Cara kerja media cair ini adalah dengan sistem saponifikasi yang akan menggangu kontak antara api dengan cairan yang mudah terbakar. Proses saponifikasi juga akan mengubah minyak atau bahan yang menyebabkan kebakaran menjadi seperti sabun. Reaksi ini akan menyerap suhu panas dan menghilangkan semua elemen penyebab api (segitiga api).


      Maka dari itu, para pembaca dihimbau untuk lebih memahami lagi soal alat pemadam api untuk dapur. Supaya jika kebakaran benar-benar terjadi pembaca bisa menggunakan alat pemadam api yang tepat. Karena jika salah menggunakan APAR karena tidak mengenali kelas kebakarannya akan berakibat fatal.

      Api kebakaran memiliki klasifikasi yang beragam berdasarkan pada bahan yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran. alat pemadam kebakaran untuk dapur bergantung pada klasifikasi kebakaran ini. Klasifikasi tersebut seperti yang telah diketahui secara umum, terbagi menjadi lima jenis ditambah kelas kebakaran akibat daya listrik. Sementara jenis kebakaran yang terjadi di dalam dapur biasa disebut dengan Kelas K. Dalam mengatasi kebakaran, sebelum memilih alat pemadam api yang akan digunakan, pastikan bila Anda sudah benar-benar meneliti label yang ada pada alat tersebut. Label yang terdapat pada alat pemadam kebakaran menunjukkan kelas klasifikasi kebakaran yang berbeda-beda sehingga alat hanya bisa digunakan pada jenis kebakaran yang sesuai mengingat alat pemadam kebakaran dengan suatu kelas akan sulit untuk berhasil memadamkan api kebakaran dengan klasifikasi berbeda dari kelas alat pemadam.

      Alat Pemadam Kebakaran Kelas K (Kitchen)

      Kebakaran dengan Kelas K pada umumnya bermula dari bahan cair yang biasa terdapat di dapur yang sangat peka terhadap api sehingga akan sangat mudah untuk terbakar. Sebenarnya, kebakaran dengan klasifikasi kelas K ini bisa dimasukkan sebagai sub kebakaran pada kelas B yang meliputi kebakaran akibat cairan yang juga mudah untuk terbakar. Namun, setelah melakukan banyak praktik, alat pemadam api khusus kelas B pada nyatanya tidak mampu mengatasi secara tuntas jenis api kelas K. Hal ini sangat berkaitan dengan karakteristik bahan cair di dapur yang unik dan lebih panas.

      Bahan cair yang termasuk klasifikasi Kelas K yang mampu memicu kebakaran antara lain adalah berbagai jenis minyak seperti minyak babi, minyak sayur atau nabati (misalnya minyak jagung, minyak safflower, ataupun minyak kanola), minyak zaitun, sampai dengan berbagai lemak seperti lemak bacon, serta margarin dan mentega.

      Bahan-bahan tersebut mengandung zat yang mudah untuk mengantarkan panas api yang berasal dari kompor ataupun sumber panas lainnya sehingga sering digunakan di dalam aktivitas memasak seperti menggoreng, menumis, hingga memanggang. Namun, saat bahan cair yang peka terhadap api tersebut dibawa ke dalam suhu tinggi yang mengalami kenaikan dengan cepat, maka akan berpeluang menciptakan percikan api yang dapat menjalar cepat dan berubah besar dalam hitungan detik karena suhu tinggi tersebut mampu menciptakan ledakan baik di atas kompor, panggangan hingga di dalam microwave dan oven.

      Ciri khusus Alat Pemadam Kebakaran untuk Dapur

      Lain halnya dengan alat pemadam api kelas B, alat pemadam api khusus kelas K ini memiliki kap atau penutup yang berperan untuk mencegah penjalaran api dengan menutup aliran oksigen serta memadamkan nyala api apabila api kebakaran masih kecil, seperti sebesar penggorengan. Namun, dalam upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di dalam dapur, diperlukan pula sikap waspada yang tinggi karena api yang menyala dapat menembakkan cipratan bahan seperti minyak goreng ataupun lemak dalam suhu yang tinggi. Cipratan tersebut berisiko menyebabkan cedera berupa luka bakar berat, bahkan berisiko mengancam keselamatan nyawa. Bila memungkinkan untuk memadamkan sendiri api kebakaran kelas K, maka hendaknya pengguna alat pemadam api tetap harus menyadari akan ancaman tersebut.

      Alat pemadam kebakaran untuk kitchen mengandung bahan kimia basah yang bekerja dengan sistem saponifikasi yang mampu mengganggu reaksi bahan cair terhadap api dan mengubah bahan cair seperti lemak ataupun minyak tersebut menjadi semacam senyawa sabun. Kemudian, substansi tersebut akan bekerja dengan menyerap suhu panas yang berasal dari api, kemudian mengurangi hingga melenyapkan elemen-elemen yang sedang memicu nyala api.

      Ruang dapur dari bangunan hunian, hingga bangunan industri ataupun gedung komersial sampai restoran cepat saji hendaknya dilengkapi dengan alat pemadam api kelas K ini. Pastikan pula staf atau anggota bangunan pernah dilatih simulasi kebakaran sehingga ketika musibah kebakaran terjadi sewaktu-waktu, mereka dapat mengatasi api kebakaran tersebut tanpa dipenuhi kepanikan.

Read 1756 times Last modified on Saturday, 17 October 2020 07:57
Administrator

Fire Engineer sekaligus Praktisi yang berpengalaman dibidang sistem pemadam kebakaran dan telah mengerjakan berbagai macam proyek Sistem Pemadam Kebakaran, juga ikut bergabung sebagai member aktif di NFPA

Leave a comment

Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.

©2019. Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. PT. GLOBAL PROTEKSI NUSANTARA