• 0813-1769-8478
  • 0889-2129-515
  • This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Friday, 20 March 2020 21:46

Starvvo Indirect FireTRAP System

Written by
Rate this item
(1 Vote)

Starvvo Indirect Fire Trap SystemPengertian FireTRAP® System

Fire Trap System adalah media pemadam api yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api pada suatu ruang yang berisi alat / asset yang berpotensi munculnya kejadian kebakaran (api) atau potensi kenaikan suhu yang berlebihan.

Komponen dalam Fire Trap System

Tabung Cylinder FireTRAP System

Tabung Cylinder berfungsi untuk menyimpan gas clean agent dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan volume gas clean agent setelah dilakukan desain dan perhitungan.

Gas Clean Agent

Gas Celan Agent adalah media pemadam api yang berbentuk gas cair (liquid gas) yang bersifat bersih, tidak merusak, ramah lingkungan, tidak menghantar arus listrik (non konduktif) dan tidak meninggalkan bekas (non residu). Sangat efektif untuk memadamkan kebakaran pada peralatan listrik, computer, server, panel dan ruangan lain yang memerlukan penanganan proteksi khusus dari bahaya kebakaran.

 

Terdapat banyak jenis Gas Clean Agent antara lain berdasarkan Table 1.4.1.2 Agents Addressed in NFPA 2001 :

 

Kemudian dari berbagai macam jenis Gas Clean Agent tersebut diatas, dikemas kembali dalam berbagai macam merk dagang seperti :

 

Isolation Valve

Isolation Valve berfungsi sebagai pengaman pada tabung cylinder pada saat pengisian, pada saat pemasangan maupun pada saat maintenance.

Pneumatic Valve

Pneumatic Valve adalah alat yang berfungsi untuk mengatur aliran gas clean agent dari dalam tabung cylinder yang dalam keadaan normal akan menutup aliran gas clean agent bila mendapatkan pressure dari arah sensor fire tubing dan sebaliknya akan membuka aliran gas clean agent apabila terjadi pressure drop dari sensor fire tubing.

Pressure Switch

Pressure Switch berfungsi untuk mengirimkan status tekanan tabung cylinder sekaligus sebagai pemicu active atau tidak nya buzzer alarm apabila tekanan tabung di bawah normal.

Buzzer

Buzzer berfungsi sebagai penanda bahwa Fire Trap System sedang bekerja apabila muncul suara alarm

Nepple dan Tubing Connector 

Nepple dan Tubing Connector berfungsi untuk menghubungkan antara tabung cylinder dengan fire tubing.

Pressure Indicator

Pressure Indicator berfungsi untuk mengecek tekanan dalam tabung cylinder

Fire Tubing Sensor

Fire Tubing Sensor berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi adanya kebakaran atau api maupun terjadinya kelebihan panas pada suhu ruangan sekaligus sebagai alat untuk menyemprotkan gas clean agent dari dalam tabung cylinder ke titik terjadinya api maupun panas.

End Dop Tubing

End Dop Tubing berfungsi sebagai penutup ujung fire tubing sehingga aliran gas clean agent dari dalam tabung cylinder bisa di isolasi.

Cara Kerja Fire Trap System

Ketika terjadi kebakaran atau terjadi panas yang berlebihan 130 derajat keatas didalam suatu ruang yang diproteksi (seperti Panel Elektrikal, PDB, Capasitor Bank, Panel LVMDB, Rack Server dll) maka api atau panas tersebut dideteksi oleh Fire Tubing Sensor  sehingga Fire Tubing tersebut menjadi luka / berlubang / bocor / putus untuk kemudian menyemburkan Gas Clean Agent(FE-36 / AF-36) dari dalam tabung Cylinder kearah sumber api atau panas tersebut sehingga api mejadi padam atau panas menjadi dingin karna sifat gas clean agent tersebut selain memadamkan api juga mendinginkan suhu.

Fire Trap Systemmenyemburkan Gas Clean Agent langsung kearah sumber api atau kearah sumber panas karna system deteksi fire tubing akan membuat luka / berlubang / bocor / putus pada area terjadinya api atau panas berlebihan tersebut.

Cara Pemasangan Fire Trap System

  1. Tabung Cylinder yang berisi Gas Clean Agent sebagai media pemadam api ditempatkan sedemikan rupa diarea yang mudah diakses sehingga bisa dicek secara berkala baik untuk kondisi fisik tabung, kondisi cat, kondisi konektor tabung maupun kondisi tekanan tabung dan diruangan dengan suhu tidak melebihi 800 Usahakan agar penempatan tabung dalam keadaan tegak. Apabila karena alasan lain posisi tabung tidak bisa ditempatkan dalam keadaan tegak, maka maksimum kemiringan tabung yang diperbolehkan adalah tidak lebih dari 450 agar aliran gas clean agent tidak terganggu pada saat gas discharge.
  2. Pastikan kondisi Isolation Valve dalam keadaan tertutup selama pekerjaan instalasi.
  3. Pastikan bracket atau mounting tabung sudah terpasang dengan baik untuk menghindari bergerak atau goyang nya tabung pada saat gas discharge
  4. Pasang dan lilitkan fire tubing ke sekeliling area yang berpotensi terjadi kebakaran atau terjadi perubahan suhu yang berlebihan sehingga seluruh area tersebut bisa terdeteksi oleh fire tubing Pemasangan fire tubing pada area yang memang terjadi panas yang terus menerus, harus dibuat jarak antara fire tubing dan area tersebut tidak terlalu dekat minimal 20cm untuk menghindari false activation.
  5. Perkuat jalur fire tubingdengan cara diikat menggunakan kabel ties ke jalur kabel, kabel duct, atau bagian cabinet sehingga posisi fire tubing tidak mudah jatuh atau menekuk.
  6. Hindari tekukan yang berlebihan pada jalur fire tubing untuk menghindari terhambat nya lairan gas clean agent pada saat gas discharge.
  7. Apabila jalur fire tubingdiikat bersamaan dengan jalur kabel, makan fire tubing harus ditempatkan pada bagian pinggir atau bagian depan dari jalur kabel tersebut dan tidak boleh ditempatkan ditengah-tengah kabel agar system deteksi api dan panas pada fire tubing bisa bekerja dengan baik.
  8. Setelah semua jalur fire tubing terpasang dengan baik, lakukan koneksi antara fire tubing dengan tubing connector yang terpasang pada tabung cylinder, kuatkan sambungan tersebut dan pastikan sudah terpasang dengan baik dan benar.
  9. Pasang dan kencangkan End Dop Tubing pada ujung fire tubing di masing-masing cabinet, pastikan end dop tubing tersebut terpasang dengan baik dan benar.
  10. Apabila semua komponen dari Fire Trap System sudah terpasang, lakukan pemeriksaan akhir pada setiap instalasi untuk memastikan kembali bahwa semua komponen sudah terpasang dengan baik dan benar.
  11. Tahap akhir adalah commissioning testdengan cara membuka Isolation Valve sehingga gas clean agent akan mengalir sampai keujung fire tubing (Fire Tubing Pressurize), lakukan pengecekan kebocoran (leak test) pada koneksi antara tabung cylinder ke fire tubung dan antara fire tubing dengan end dop.
  12. Perhatikan tekanan tabung pada pressure indicator, pastikan tekanan tabung stabil beberapa saat setelah isolation valve
  13. Setelah tekanan tabung dipastikan stabil, maka Fire Trap Systemsiap digunakan.

 Pemeliharaan pada Fire Trap System

  1. Periksa kondisi tabung secara berkala minimal setiap 3 bulan untuk memastikan kondisi fisik tabung seperti bracket, kondisi cat dan tekanan tabung masih baik dan benar.
  2. Periksa kondisi fire tubing minimal setiap 3 bulan untuk memastikan instalasi fire tubing tersebut masih baik dan benar.
  3. Lakukan test kebocoran (leak test) pada koneksi antara tabung cylinderke fire tubung dan antara fire tubing dengan end dop minimal setiap 3 bulan.
  4. Lakukan pengisian ulang gas clean agent setiap 3 tahun sekali.
Read 1534 times Last modified on Wednesday, 04 November 2020 07:14
Administrator

Fire Engineer sekaligus Praktisi yang berpengalaman dibidang sistem pemadam kebakaran dan telah mengerjakan berbagai macam proyek Sistem Pemadam Kebakaran, juga ikut bergabung sebagai member aktif di NFPA

Leave a comment

Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.

©2019. Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. PT. GLOBAL PROTEKSI NUSANTARA