Kebakaran kelas K (Kitchen) adalah jenis kebakaran yang biasa terjadi diarea dapur yang berawal dari bahan cair yang tedapat didapur seperti minyak sayur, minya zaitun, mentega, margarine dan lemak hasil olah masakan yang mudah terbakar. Pada dasarnya kebakaran kelas K (Kitchen) adalah turunan dari jenis kebakaran kelas B yang merupakan kebakaran yang disebabkan oleh bahan cair atau gas yang mudah terbakar seperti solar, bensin, premium, gas LPG, gas alam, oli, minyak sayur dan lain-lain. Namun mengingat bahan cair mudah terbakar yang terdapat didapur memiliki karakteristik khusus dan memiliki temperatur yang lebih panas, maka diperlukan media pemadam api yang khusus pula yang mampu mengatasi kebakaran kelas K ini.
Sudah banyak kejadian kebakaran yang bersumber dari area dapur mengingat area dapur memiliki potensi bahaya kebakaran sangat tinggi karena terdapat kompor, penggorengan, pemanggang dan peralatan masak lain yang secara langsung menghasilkan api yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Untuk itu, perlu diketahui media pemadam api yang cocok untuk dapur tersebut agar bisa memadamkan api dengan efektif dan sesuai dengan kelas nya jika terjadi kebakaran di dapur. Disamping adanya api yang dikeluarkan dari peralatan masak tersebut, pada saat memasak sendiri juga menjadi penyebab lain muncul kejadian kebakaran di dapur, terutama pada saat memasak dalam jumlah yang banyak seperti nasi goreng, sea food, chinese food, tumis-tumisan dan masakan main course lainnya. Selain itu, konsentrasi panas yang terdapat dalam area kitchen hood dan jalur ducting juga perlu diantisipasi jika terjadi over heat atau temperatur panas yang berlebihan sehingga juga dapat menjadi pemicu kebakaran di dapur.
Dapur adalah salah satu area yang paling rawan terjadinya kebakaran pada suatu bangunan terutama pada dapur restoran yang biasanya melakukan kegiatan memasak dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan jenis kompor komersial dimana bahan bakarnya menggunakan gas dan intensitas memasak yang sering sehingga menghasilkan minyak atau lemak yang cukup banyak yang menjadi awal terjadinya kebakaran apabila tidak diantisipasi dengan baik.
Disamping itu, suhu ruangan didalam dapur yang relatif lebih panas juga menjadi pemicu terjadinya kebakaran ditambah dengan kelalaian penghuni yang tidak menyadari apabila ada indikasi kebocoran gas misalnya, atau meninggalkan kompor dalam keadaan masih menyala. Untuk itu, sistem tata udara didalam ruangan dapur juga agar dibuat sedemikian rupa untuk menjaga suhu ruangan sehingga ada sirkulasi udara yang baik dengan cara membuat jalur ventilasi atau dengan cara memasang freh air system kedalam dapur. Penyimpanan bahan-bahan kimia diarea dapur juga perlu menjadi perhatian, termasuk peralatan pembersih untuk dapur agar disimpan ditempat yang tidak terlalu berdekatan dengan kompor untuk menghindari terjadinya percikan api kebahan kimia tersebut yang bisa menyebabkan ledakan atau bahaya kebakaran.
Setelah memahami potensi bahaya kebakaran diarea dapur tersebut diatas, perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pemasangan alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan karaktersitik dan jenis kebakaran untuk dapur seperti penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), menyiapkan selimut api atau fire blanket dan pemasangan alat pemadam otomatis seperti STARVVO FireTRAP System yang bisa memadamkan api secara otomatis apabila terjadi kebakaran atau kelebihan temperatur yang terlalu panas didalam ruangan dapur. Hal lain yang perlu disiapkan adalah adanya personel yang terlatih untuk menggunakan alat pemadam api terrsebut dan personel lain yang bertanggung jawab sebagai regu penyelamat pada saat ada kejadian darurat dan evakuasi.