Perkembangan penggunaan mobil listrik di Indonesia sangat menjanjikan, angka penjualan mobil listrik di Indonesia juga meningkat dengan sangat pesat. Selain mobil listrik, juga tak kalah populer dikalangan masyarakat yaitu mobil hibrida yang masih menggunakan bahan bakar konvensional dan listrik. Indonesia sebagai salah satu negara dengan pasar otomotif terbesar menjadi alasan para produsen juga berlomba-lomba menghadirkan pilihan berbagai macam model mobil listrik hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang menginginkan percepatan konversi kendaraan listrik di Indonesia. Setiap produsen mobil besar memperkenalkan model baru tetapi apakah mereka mempertimbangkan alat pemadam kebakaran lithium-ion sebagai bagian dari produksi masa depan mereka?
Bagi produsen baterai, pembuat mobil, dan petugas pemadam kebakaran, tantangan terbaru adalah kebakaran baterai bertegangan tinggi. Baterai yang berbahan metal nikel hidrida yang sebelumnya digunakan cukup menantang, tetapi baterai lithium-ion yang lebih ringan dan lebih bertenaga telah menarik perhatian di seluruh dunia mulai dari laptop yang terbakar hingga masalah dengan Boeing Dreamliner baru. Kekhawatiran terhadap baterai ini membuat Bosch Industries, produsen baterai di Jerman, mencari solusi.
F-500 Encapsulator Technology adalah Media Pemadam terkini yang mampu menghilangkan 3 elemen unsur kebakaran sekaligus yaitu menghilangkan panas dengan kemampuan menyerap energi panas 6-10 kali lebih banyak dibandingkan air biasa (Rapidly Absorb the Heat), Menetralisir / merangkum bahan bakar (Encapsulate the Fuel) dan Menghentikan reaksi berantai radikal bebas dari gas yang tidak terbakar yang dihasilkan selama proses pembakaran dan berubah menjadi asap (Interrupt the free radical chain reaction).
F-500 EA adalah jawaban untuk berbagai tantangan pemadaman kebakaran saat ini. Di dunia di mana api menjadi lebih panas dan lebih sulit dipadamkan, kemampuan unik F-500 Encapsulator Agent memenuhi tantangan tersebut. Pertama, F-500 EA memiliki kemampuan luar biasa untuk mendinginkan api dan bangunan di sekitarnya, dengan kemampuan menyerap energi panas 6-10 kali lebih banyak daripada air biasa.
Alih-alih mengeluarkan uap panas, F-500 EA melepaskan uap hangat. Kedua, F-500 EA membungkus bahan bakar dan membentuk misel atau "kepompong kimia" yang membuat bahan bakar tidak mudah terbakar dan mencegah penyalaan kembali (nonignitable). Terakhir, F-500 EA menghentikan reaksi berantai radikal bebas. Radikal bebas adalah gas yang tidak terbakar yang dihasilkan selama proses pembakaran yang berubah menjadi asap dan jelaga berupa butiran-butiran benda yang halus dan lunak berwarna hitam akibat asap kebakaran. Menghambat reaksi berantai menghasilkan lebih sedikit asap dan racun serta meningkatkan visibilitas pada saat kejadian kebakaran.